Bahan Kimia Rumah Tangga

Pendahuluan

Pernahkan kita mencermati bahwa bahan kimia di sekitar kita sangatlah banyak memberikan manfaat bagi kita.



Karena begitu banyaknya manfaat dari bahan kimia tersebut, kita dapat menggolongkan jenis bahan kimia tersebut menjadi tiga golongan besar, yaitu bahan kimia rumah tangga, bahan kimia dalam makanan dan bahan kimia bidang industri, pertanian, dan kesehatan. Namun karena sangat luasnya kajian tentang bahan kimia tersebut, maka dalam kesempatan ini kita hanya akan memperkenalkan pada bahan kimia rumah tangga saja.

Bahan kimia rumah tangga adalah bahan-bahan kimia yang sering kita jumpai dan dipergunakan  di dalam rumah tangga. Beberapa  bahan kimia  rumah tangga dapat dikelompokkan menjadi bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pestisida, bahan tersebut banyak terdapat di lingkungan kita, mari kita pelajari lebih jauh tentang bahan kimia rumah tangga!


Penggolongan Bahan Kimia

Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak kita jumpai bahan kimia yang dipergunakan dalam rumah tangga, namun untuk memudahkan mempelajarinya kita dapat mengelompokkan bahan kimia dalam rumah tangga menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu:

A. Bahan Kimia Alami

Yang termasuk bahan kimia alami adalah bahan-bahan yang berasal dari alam dan di dalamnya terkandung senyawa-senyawa kimia, misalnya kunyit, bawang, sereh, daun jeruk, jahe dan lain-lain.


Bahan Kimia Alami


B. Bahan Kimia Sintetis (Buatan)

Sedangkan bahan yang dapat digolongkan sebagai bahan kimia sintetis atau buatan yaitu bahan atau produk yang dihasilkan dari proses reaksi kimia, misalnya pemutih, pewangi, pembersih, dan pestisida.

Manfaat Bahan Kimia Rumah Tangga

Banyak bahan kimia rumah tangga yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat itu dapat dikelompokkan antara lain:

1. Sebagai bahan pembersih
2. Sebagai bahan pemutih
3. Sebagai bahan pewangi
4. Pestisida

Bahan Pembersih

Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi.

Contoh bahan kimia pembersih adalah sabun dan deterjen.

A. Sabun



Reaksi dalam pembuatan sabun:
Gliserin + NaOH (soda api)  gliserol + natrium karboksilat (sabun)

B. Detergen



Reaksi pembentukan detergen:
Lauril alkohol + asam sulfat  lauril hidrogen sulfat
Lauril hidrogen sulfat + Soda api  Detergen

Prinsip kerja sabun dan deterjen:
  • Air dan lemak/kotoran tidak bercampur.
  • Sabun maupun deterjen memiliki dua bagian, yaitu bagian lipophob dan bagian lipophil.
  • Bagian lipophob atau bagian hidrophil bersifat polar sehingga dapat melarut dalam air yang juga bersifat polar.
  • Bagian lipophil atau hidrophob bersifat non polar sehingga dapat bercampur dengan lemak-lemak atau kotoran.
  • Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran dapat bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya menempel.

C. Sampo

Bahan Pemutih

Bahan pemutih adalah senyawa kimia yang biasa dipergunakan dan dimanfaatkan selain sebagai pemutih pada bahan tertentu juga sebagai penghilang noda maupun desinfektan.

Pemutih berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi dua :


1. Padat(bubuk putih)

Sebagai kalsium hipoklorit dengan rumus kimianya Ca(OCl)2 , pada umumnya masyarakat mengenal sebagai kaporit. Kaporit dapat dimanfaatkan dalam mensterilkan air dari bakteri.




2. Cair

Pemutih cair biasa disebut sebagai natrium hipoklorit (NaOCl)
Selain dalam komposisi senyawa tersebut pemutih cair umumnya juga mengandung : alkyl sulphate, parfum (jika diperlukan) dan air. Di pasaran produk pemutih cair biasanya mengandung natrium hipoklorit dengan konsentrasi sekitar 12%-13%. Alkyl sulphate dalam merek dagang sering disebutemal-70 ditambahkan dan berfungsi sebagai penghilang noda (stain remover).

Bahan Pewangi

Pewangi atau parfum adalah hasil percampuran berbagai macam bahan pewangi (fragrance) yang bersifat mudah menguap. Produk yang sering ditambahkan bahan pewangi antara lain adalah sabun, detergen, sampo, pembersih kaca, pelembut pakaian, pengharum ruangan bahkan untuk memberikan aroma wangi  pada badan manusia.

Komposisi pewangi umumnya adalah etil alkohol (50%-90%) difungsikan sebagai pelarut, air suling(5%-20%) dan fragrance (10%-30%)


Contoh produk parfum

Tabel daftar beberapa contoh Spesifikasi Bau Parfum dan Nama Zat Kimia
 

Tabel daftar beberapa  contoh Spesifikasi Bau Parfum dan Nama Zat Kimia
 

Selain memberikan manfaat wangi, kandungan yang terdapat dalam parfum juga memiliki efek samping.

Pestisida

Pestisida adalah termasuk bahan kimia yang dipergunakan untuk membasmi hama, gulma, serangga dan hewan pengganggu tanaman.

Pestisida dapat dibedakan menjadi :

1. Insektisida

Insektisida adalah bahan kimia pembasmi serangga.
Insektisida di dalam rumah tangga biasanya difungsikan untuk membasmi nyamuk. Kandungan bahan kimia aktif dalam insektisida adalah transflutrin, khususnya pada jenis anti nyamuk bakar diambil khasiatnya melalui asapnya yang menyebar ke seluruh ruangan. Namun masih banyak produk insektisida yang difungsikan dalam dunia pertanian, misalnya: Regent, Dursban, Shenphos 56 TI.

 

2. Fungisida

Adalah jenis pestisida yang dipergunakan untuk membasmi jamur atau  parasit.
Contoh produk fungisida : Dithane M-45, Nemispor, Daconi.


 

3. Bakterisida

Adalah pestisida pembasmi bakteri dalam  dunia pertanian.
Contoh produk bakterisida: Agrept, Starner, Kasumina,baktocine, formycine.


 

4. Rodentisida

Adalah pestisida pembasmi tikus.
Contoh produk misalnya: Ratgon, klerat, petrokum.


 

5. Nematisida

Adalah jenis  pestisida pembasmi cacing.
Contoh produk nematosida: Furadan 3 G, Atasi, Rugby 10G.


 

6. Moluskisida

Adalah jenis  pestisida pembasmi moluska atau siput pengganggu tanaman.
Contoh produk moluskisida: PHK-o6, Snaildown 250CC, siputox 5G, Boss EC.


 

7. Herbisida

Adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma).

 

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting sepertipatiasam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut.

Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga

Penggunaan bahan kimia terus menerus yang digunakan secara berlebihan dan dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping. Salah satu efek sampingnya adalah pencemaran tanah dan sungai. Tindakan bijaksana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek samping tersebut antara lain adalah meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia dalam kehidupan kita atau kembali menggunakan bahan-bahan alami dan gunakan bahan kimia yang ramah lingkungan.
Macam-macam Pestisida

No comments:

Post a Comment

Labels

Alat Ukur (1) Alel (1) Alel Manusia (1) Anfisma (30) angka (1) awan (1) Bakteri (1) Bakteri dan Strukturnya (1) bilangan tetap (1) Biografi (1) Biografi Organisme (1) Biografi Organisme Dibumi (1) Biologi (81) Biologi Jaringan (5) Biologi SMP SMA SMK (34) Biologi Tumbuhan (14) Biotek Gen (1) Biotek Genetika (1) Biotek Obat-obatan (1) Biotek Produksi Obat (1) Biotek Sel (1) Biotekbnologi Genetika (1) Biotekbologi Sel (1) Bioteknologi (4) Bioteknologi Dalam Kedokteran (1) Bioteknologi Diindonesia (1) Bioteknologi Farmasi (1) Bioteknologi Hewan (1) Bioteknologi Kedokteran (2) Bioteknologi Manusia (1) Bioteknologi Obat (1) Bioteknologi Obat-obatan (1) Bioteknologi Pangan (1) Bioteknologi Produksi Obat (1) BTR (2) Ciri-Ciri Bakteri (1) Ciri-Ciri Dan Perkembangbiakan Bakteri (1) Ciri-Ciri Dan Struktur Bakteri (1) Daerah Biografi (1) Daerah Biografi Organisme (1) Darwin dan Teorinya (1) DNA (1) DNA dan RNA (1) DNA Hewan (1) DNA Manusia (1) Dunia Plantae (2) Ekologi (17) electricity (1) Evolusi (1) Evolusi Darwin (1) Evolusi Makhluk Hidup Teori Darwin (1) Fisika (42) fisika dasar (1) Fisika SMP SMA SMK (41) gaya (4) gaya berat (1) gaya gravitasi (1) Gen (5) Gen Dan Alel (1) Gen Manusia (2) Genetik (1) Genetik Kode (1) Genetika (5) global warming (2) hakikat (1) Hakikat biologi (1) Hakikat biologi sebagai ilmu (1) hakikat dan objek biologi (1) hujan (2) hujan buatan (1) hukum gravitasi newton (2) hukum newton (5) hukum newton 1 (1) Isaac Newton (3) Johannes Keppler (1) kalkulus (1) Kelainan (1) Kimia (5) Kimia SMP SMA SMK (5) Kode Gen (1) kode Genetik (1) Kode-Kode Genetik (1) konstanta (1) Kromosom (1) Kromosom Hewan (1) Kromosom Hewan Vertebrata (1) Kromosom Kelamin (1) Kromosom Manusia (1) Kromosom Massenger (1) Kromosom Pembawa Kode Genetik (1) Kromosom Tumbuhan (1) Letal Gen (1) listrik (1) Makalah (1) Makalah Profesi Pendidkan (1) Makanan (1) Makhluk Hidup (1) Manusia (1) mekanika celestial (1) Mikroorganisme (1) Modul Praktikum (1) Modul Praktikum Biologi (2) objek biologi (1) objek dan hakikat biologi (1) Otak (5) Otot-otot (3) Pekembangan Bioteknologi (1) pemanasan global (2) Pembawa Sifat Keturunan (3) pemuaian (1) Pencernaan (1) Pencernaan Makanan Manusia (1) Pencernaan Manusia (1) Penggunaan Biotek (1) Penurunan Sifat (3) Penurunan Sifat Melalaui Gen (3) Penyebaran Dan Biorafi Organisme Dibumi (1) Penyebaran Organisme Dibumi (1) perhitungan (1) Perkembangan Biotek (1) Perkembangan Biotek Diindonesia (1) Perkembangbiakan Bakteri (1) Persedian (4) Pertulangan Manusia (4) petir (2) PKN (12) PKN SMP SMA SMK (12) proses terjadi hujan (1) psikologi (4) RNA (1) RNA Duta (1) RNA Hewan (1) RNA Manusia (1) RNA Massenger (1) RNA Transfer (1) RNAd (1) RNAm (1) RNAt (1) rumus fisika (1) Sifat Keturunan Dibawah Oleh Gen (3) Sistem Makanan Pada Manusia (1) Sistem Pencernaan Makanan (1) Sistem Pencernaan Manusia (1) Sistem-sistem Pada Manusia (1) Struktur Bakteri (1) Teori Darwin (1) Teori Evolusi Darwin (1) Teori Evolusi Makhluk Hidup (1) teori gravitasi (2) termometer (1) usaha (1) waktu (1) Zoologivertebrata (1)